Gue Cheryl

Hai Gue Cheryl. Aku dua belas tahun tapi sewaktu-waktu bisa berubah. Have fun with my BLOG! ^^

Selasa, 06 Januari 2015

13


Jangan melihat ke bawah atau kau akan celaka!

Jimi berjalan menyusuri lorong yang ada di rumah sakit jiwa itu. Memang kelihatannya benar-benar angker. Jangankan angker, rumah sakit ini dipenuhi dengan suara-suara orang gila yang sedang berbicara dengan dirinya sendiri. Jimi salah satunya. Dia berjalan di lorong karena dia tidak tau apa yang dilakukannya. Pisau berujung lancip dibawa dengan tangan kanannya dan apel dibawa dengan tangan kirinya.
Kabarnya setiap tanggal 13 akan ada kesialan yang menimpa pasien di rumah sakit jiwa.
Hari ini tanggal  12 Juni 2030. Para perawat pun menganggap sial tanggal 13. Memang benar-benar angka yang mengerikan. Di lantai dua Jimi melihat ke bawah dan melihat salah satu pasien dengan senyuman yang licik. Tanpa disadari pasien itu adalah....
Tanggal 12 berlalu dengan aman. Semua pasien tidak ada yang mengalami kecelakaan atau kesialan.
Pagi ini udara segar masih bisa terhirup dengan bebas di hidung para pasien dan dokter. Jimi berjalan menuju tempat biasa dia tiduri. Yaitu kamarnya yang bernomer 13. Banyak yang menganggap bahwa Jimi adalah seseorang yang sangat misterius karena di tangannya selalu memegang pisa yang bersih dan mengkilat. Sandra pasien rumah sakit jiwa yang hari ini yang akan pulang ke rumahnya kembali ditatap sinis oleh Jimi yang masih membaa pisau tajamnya itu. Sandra sudah menginap di RSJ ini selama 2 bulan. Memang tidak lama. 
Bau dari dara segar mengisi kamar nomor 13
Jimi menghadap bawah, menghadap lantai satu. Namun, sesuatu menyeretnya hingga badannya terjatuh dan pisau miliknya lepas dari tangannya. 10 menit kemudian Jimi sadar bahwa dia ada di kamar miliknya selama ia ada di rumah sakit jiwa itu. Dilihatnya Sndra yang menggeret badannya itu. "Hmph au sakit tau! Kasar banget nariknya!"Kata Jimi sambil melihat sikutnya. "Hahaha lo ga nyadar bahwa korban selanjutnya adalah lo? Lo akan gue cincang-cincang!" Kata Sandra sambil tertawa seperti nenek sihir. "Eh ga bakal! Emang gue gila makannya gue akan melakukan hal yang gila"Kata Jimi. "Bodoh amat cewek itu, tangan gue pun ga diiket"Kata Jimi dalam hati. Jimi mengeluarkan pisaunya. Sebenarnya dia punya dua. Terjadilah serang menyerang yang terjadi sengit. Lengan Sandra sudah bercucuran darah. Sedangkan bagian perut Jimi sudah tergores pisau. Pertarungan ini sangat sengit. "Menyerahlah saja!"Kata Jimi. "Nggak akan"Kata Sandra. "I have a idea!"Kata Jimi dalam hati. "Oke tapi ada satu syarat, gue harus ke kamar mandi dulu buat nahan darah gue"Kata Jimi. "Oke jangan lama-lama"Kata Sandra sambil melihat lengannya. "Perempuan itu mudah di tipu"Kata Jimi dalam hati lalu berjalan keluar. "Polisi, cepat datang kemari"Telpon Jimi dengan polisi. "Baiklah"Kata polisi itu. "Anda berada di mana?"Tanya polisi itu. "Di Rumah Sakit Jiwa"Kata Jimi. "Oke. Baiklah saya akan segera ke sana"Kata polisi itu. "Oke aman deh"Kata Jimi lalu keluar dan berjalan menuju kamar 13. "Pertarungan berlanjut?"Tanya Jimi puas. "Baiklah"Kata Sandra lalu mengayunkan pisaunya. Tidak lama kemudian suara mobil polisi terdengar jelas. "Kau tidak boleh kabur!"Kata Jimi tersenyum puas. "Baiklah!"Kata Sandra. 10 menit kemudian polisi memasuki ruang kamar nomer 13 itu. "Hentikan!" Teriak polisi itu. "Sandra, ulahmu memang tidak bisa dihentikan!"Kata polisi lalu memborgol tagan Sandra. "Tahun depan!"Kata Sandra lalu tersenyum puas. "Belum tentu dia sudah bebas tahun depan."Kata Jimi dalam hati.
5 tahun kemudian......
Hiko berkenalan dengan wanita yang mungkin seumuran dengannya. "Kenalkan namaku Hiko"Kata Hiko. "Kenalkan namaku Sandra:Kata Sandra lalu tersenyum lebar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar